Senin, 30 April 2012

tugas bahasa indonesia contoh proposal penulisan ilmiah

ini merupakan contoh penulisan ilmiah yang saya kutip dari library.gunadarma.ac.id nama saya rian purwo pambudi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di salah satu universitas terkemuka di Australia yaitu University of New South Wales, salah satu laboratorium tekniknya sering menggunakan komputer untuk mengendalikan robot-robot buatan mereka. Interface yang mereka gunakan biasanya port paralel komputer, karena konfigurasi port ini adalah yang paling sederhana dibandingkan dengan port lain. Dari salah satu rancangan robot mereka, kami kemudian menyederhanakan rangkaiannya sampai didapat suatu rangkaian robot yang sangat sederhana sehingga biaya pembuatannya pun juga cukup murah. Inti dari robot kami adalah pengendalian motor DC dengan bantuan relay dan transistor melalui port paralel yang dikembangkan lebih jauh dengan penambahan sistem mekanis yang tepat, sehingga dapat menjadi sebuah robot berjalan. 1.2 Rumusan Masalah Robot yang kami buat bukanlah robot-robot canggih yang berbentuk menyerupai manusia dan dapat berjalan dengan kaki-kakinya serta mempunyai AI seperti yang banyak dibayangkan oleh orang awam, melainkan hanya sebuah base yang diberi roda yang dapat bergerak maju-mundur dan ke kiri-kanan dan pergerakannya diatur oleh perintah-perintah dari komputer. Adapun penggeraknya hanya dua buah motor 12 volt jenis CW/CCW (Full Stepper). Kami tidak menggunakan motor stepper pada robot kami. Prinsip pergerakan robot kami serupa dengan prinsip pergerakan sebuah tank, dimana jika ingin berbelok maka roda-roda di salah satu sisinya berhenti dan roda-roda di sisi yang lain tetap bergerak. Misalnya jika ingin belok kanan maka roda disebelah kanan berhenti dan roda di sebelah kiri bergerak. 1.3 Batas Permasalahan Batasan permasalahan dalam makalah ini, yaitu tentang bagaimana cara kerja dan analisa rangkaian dari alat yang telah dibuat yaitu Robot Berjalan dengan Interface Port pada Komputer beserta komponen-komponennya. Kami juga akan membahas cara kerja mekanis dari sistem kontrol ini, tetapi tidak secara detail. Lebih jauh kami membahas cara kerja rangkaiannya, dan bagaimana sebuah komputer dapat mengendalikan rangkaian ini. 1.4 Maksud dan Tujuan Penulisan Maksud kami mengambil rancangan sebuah “Robot Berjalan dengan Interface Port pada Komputer” adalah agar kami dapat dapat mengetahui dan memahami prinsip dasar bagaimana sebuah robot dapat bekerja dengan perintah-perintah yang diberikan melalui sebuah komputer. Tujuannya adalah untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan selama melakukan praktikum-praktikum yang diikuti di Laboratorium. 1.5 Metode Penelitian Data yang digunakan dalam makalah ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : a) Studi Lapangan dan Observasi, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan selama pembuatan alat dan selama praktikum berupa teori dan praktek. b) Studi Pustaka, yaitu mengambil data dari berbagai sumber buku dan sumber informasi lainnya (internet) untuk menjadi acuan dalam penulisan. c) Konsultasi, yaitu mendiskusikan dan bertanya mengenai bagaimana cara pembuatan makalah dan alat ini kepada dosen pembimbing. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, batas penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori dasar dan cara kerja komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT Pada bab ini dijelaskan tentang analisa dari rangkaian yang telah dibuat, yaitu Robot Berjalan dengan Interface Port pada Komputer secara blok diagram dan secara detail (per komponen), serta penjelasan mengenai cara perancangan dan pengujian dan cara kerja alat secara menyeluruh. BAB IV PENUTUP Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran-saran selama pembuatan alat dan makalah Robot Berjalan dengan Interface Port pada Komputer. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini, seperti buku, majalah, modul ataupun situs-situs internet. BAB II LANDASAN TEORI Untuk memahami alat yang kami buat, sekaligus untuk lebih mendalami apa yang akan dibahas lebih lanjut, kami akan menjelaskan dasar-dasar pengertian yang menjadi acuan kami dalam membuat alat atau rangkaian Robot Berjalan dengan Interface Port pada Komputer. 2.1 Transistor Transistor biasanya terdiri dari tiga buah kaki yang masing - masing diberi nama yaitu : emitor, basis dan kolektor. Transistor merupakan suatu piranti semi konduktor yang memiliki sifat khusus. Secara ekivalensi transistor dapat dibandingkan dengan dioda yang dihubungkan dengan suatu konfigurasi. Pada dasarnya transistor bekerja berdasarkan prinsip pengendalian arus kolektor dengan menggunakan arus basis. Dengan kata lain arus basis mengalami penguatan sehingga menjadi sebesar arus kolektor. Penguatan ini bergantung pada faktor penguatan masing - masing transistor ( Alpha & Beta ). Konfigurasi dasar dari rangkaian transistor sebagai penguat adalah common base, common colector dan common emitor. Sifat transistor yang akan saturasi pada nilai tegangan tertentu antara basis dan emitor menjadikan transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik. Transistor memiliki 3 daerah kerja yaitu : 1). Saturasi : bila basis emitor (BE) diberi forward bias dan basis kolektor (BC) diberi forward bias. 2). Aktif : bila basis emitor (BE) diberi forward bias dan basis kolektor (BC) diberi reverse bias. 3). Cutoff : bila basis emitor (BE) diberi reverse bias dan basis kolektor (BC) diberi reverse bias. (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 2.1 : Daerah kerja (a) Saturasi, (b) Aktif, (c) Cutoff untuk transistor NPN Daerah kerja (d) Saturasi, (e) Aktif, (f) Cutoff untuk transistor PNP Transistor ditemukan pada 23 Desember tahun 1947. Transistor ditemukan oleh tiga orang sarjana dari laboraturium Bell Telephone di Amerika Serikat. Nama - nama penemu transistor antara lain : William Sholey, Walter Bardeen, John Bardeen. Transistor termasuk komponen aktif, dan memiliki dua jenis yaitu : Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. 1. Transistor Bipolar, adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub. Transisitor Bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda. (a) (b) Gambar 2.2 : Simbol Transistor (a) NPN, (b) PNP 2. Transistor Unipolar, adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub. Transistor Unipolar adalah FET ( Field Effect Transistor ) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P. 2.2 Resistor Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Satuan yang digunakan adalah Ohm. Berdasar bahan pembuatnya resistor dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut : a) Karbon Resistor yang dibuat dengan bahan arang yang berupa bubuk, dan selanjutnya dicampur hingga menjadi bubur. Kemudian dicetak dengan pipa isolator, dan disesuaikan dengan nilai yang dikehendaki. Pada ujung pipa dipasang penghantar setelah ditutup dengan timah. Kemudian diberi cat sesuai dengan kode warna dan nilai hambatannya. b) Lilitan Kawat Nikel Resistor dibuat dari bahan nikelin yang dicampur dengan marmer atau kaca. Resistor arang mempunyai kemampuan arus listrik yang sangat rendah, sedangkan resistor yang terbuat dari kawat nikelin mempunyai kemampuan arus listrik yang sangat tinggi. Sedangkan wujud resistor yang berdaya listrik rendah nilai hambatannya digambarkan dengan kode warna. Sedangkan untuk resistor yang berdaya listrik besar ditulis dengan bentuk angka di badan resistor tersebut. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Resistor Tetap Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb.Artinya resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai kemampuan dayanya. Gambar 2.3 : Simbol Resistor Tetap 2. Resistor Tidak Tetap (Variabel) Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah – ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensiometer. a. Trimpot Resistor yang nilai resistensinya dapat diubah – ubah dengan cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut. Gambar 2.4 : Simbol Trimpot b. Potensiometer Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah – ubah dengan memutar poros yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara fungsional. Gambar 2.5 : Simbol Potensiometer 2.3 Relay Relay adalah saklar ( switch ) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir pada lilitan, maka medan magnet yang dibangun akan menarik armatur berporos, gerakan ini dipakai untuk menutup atau membuka kontak. Satu relay dapat memiliki banyak kontak yang bekerja secara serempak. Susunan kontak pada relay adalah : Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Gambar 2.6 : Simbol Relay 2.4 Teori Dasar Motor Bentuk dasar yang paling sederhana terdiri dari atas sebuah rotor, yang merupakan magnet permanen, dan sebuah stator, yang dililiti kumparan sehingga dapat membentuk magnet listrik. Jika stator diberi arus listrik, sisi-sisi rotor akan membentuk kutub-kutub magnet. Jika kutub magnet stator dan rotor sama kedua magnet akan saling tolak menolak sehingga mengakibatkan rotor berputar. Arah perputaran ini dapat dua arah, tergantung dari faktor mekanik motor stepper itu sendiri. Besarnya perputaaran adalah 180 derajat. Perhatikan motor yang terdiri atas dua buah stator dengan sebuah rotor (Gambar 2.7b). Prinsip kerja motor ini sama dengan motor yang hanya terdiri dari sebuah rotor dan stator. Jika arah arus listrik dan arah rotor sedemikian rupa sehingga membentuk konfigurasi listrik magnet seperti pada gambar 2.7b, rotor akan berputar berlawanan arah dengan jarum jam (ccw) sebesar 90 derajat. Perputaran ini disebut full step. Jika magnet permanen dan magnet dan listrik membentuk konfigurasi seperti gambar , motor akan berputar 45 derajat cw. Perputaran ini disebut half step (Gambar 2.7c). Jika motor terdiri atas 4 pasang stator, besar full step adalah 45 derajat dan half step sebesar 22,5 derajat. Gambar 2.7 : Skema Penampang Dalam Motor DC 2.5 Paralel port PC dan Programmingnya pada Pascal Paralel port pada PC memiliki lebar jalur data 8 bit yang dikirim secara bersamaan, sehingga pada jalur transmisi diperlukan 8 buah jalur data. Keuntungan memakai paralel port sebagai jalur komunikasi adalah kecepatan transmisi dan kesederhanaan proses pengiriman. Kerugiannya adalah banyaknya jalur data yang diperlukan pada suatu transmisi. Bila jarak transmisi makin jauh, penggunaan paralel port menjadi tidak efektif. Susunan pena pada paralel port di IBM PC adalah sebagai berikut : Nomor Pin Fungsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 18-25 Strobe Data 1 Data 2 Data 3 Data 4 Data 5 Data 6 Data 7 Data 8 Gnd Pin 2-8 adalah jalur data 8-bit yang disediakan oleh LPT. Bernilai +3 volt ketika kondisi high. Sedang pada pin 10 sampai dengan 17 merupakan 8 bit input ke komputer. Alamat absolut sebuah port LPT pada komputer 80x86 0040h:0008h. Pada PASCAL, kita dapat meminta langsung ke alamat tersebut ke lokasi 378h, karena oleh PASCAL nilai yang terkandung dalam alamat absolut tersebut disimpan dalam variabel address yang bernilai 378h. Gambarannya dasarnya adalah dengan perintah : Port [$378]:= d; Dimana d adalah kode sandi yang mirip dengan pengkodean BCD 8 bit dengan nilai yang diinginkan untuk membuat jalur data yang kita inginkan bernilai high atau low. Berikut adalah bentuk jalur pengkodean pada paralel port : Pin 2 3 4 5 6 7 8 9 Bit D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Nilai 1 2 4 8 16 32 64 128 Sebuah contoh sederhana adalah apabila kita menginginkan pin 2,4,dan 9 bernilai high, berarti 1 + 4 + 128 = 133, lalu berarti kita berikan perintah : Port [$378] := 133; Perintah itu akan membuat pin 2, 4 dan 9 bernilai high. 2.6 Borland Delphi Borland Delphi merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows yang menyediakan fasilitas pembuatan aplikasi visual (seperti Visual Basic). Delphi memberikan kemudahan dalam menggunakan kode program, proses kompilasi yang cepat, pengembangan software, pola desain yang menarik, serta diperkuat dengan bahasa pemrograman yang terstruktur dalam bahasa pemrograman Object Delphi memiliki tampilan khusus yang didukung suatu lingkup kerja komponen Delphi untuk membangun suatu aplikasi dengan menggunakan Visual Component Library (VCL). 2.7 Macromedia Flash Macromedia Flash adalah suatu software yang mempunyai kemampuan untuk menampilkan multimedia, yaitu gabungan antara grafis, animasi, suara, dan interaktivitas yang menarik bagi user. Pada Flash versi 3 ke atas, terdapat suatu script yng terintegrasi di dalam Flash yaitu ActionScript. ActionScript mengambil sintaks pada JaveScript sehingga melalui fungsi-fungsi standarnya, kini bisa dihasilkan fungsi animasi interaktif dengan ukuran yang relatif kecil. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT Robot yang kami buat bukanlah berupa umumnya pengertian robot, dimana bentuk fisiknya menyerupai makhluk hidup atau bagian tertentu darinya (mis : tangan, kaki, dll). Robot yang kami kembangkan mempunyai bentuk fisik lebih mirip mobil-mobilan, dengan bentuk pergerakan yang mirip tank, dengan pengendali motor DC sederhana, tanpa motor stepper ataupun motor Servo. Piranti lunak yang kami pakai pun tidak menggunakan sistem AI sendiri, sehingga robot kami dapat dikategorikan sebagai robot manual, karena pergerakan robot ini tergantung dari masukan pengguna piranti tersebut. Pada dasarnya ‘Robot berjalan dengan Interface Port pada Komputer’ ini terdiri atas tiga bagian penting, yaitu : 1. Alat penggerak motor DC, yaitu bagian utama dari keseluruhan robot karena dari alat inilah motor bergerak. Alat ini akan menangkap sinyal high dan low yang diberikan oleh program dan menggunakan sinyal tersebut untuk kemudian menggerakkan motor, yang kemudian akan menggerakkan robot. 2. Program, yaitu piranti lunak yang berfungsi sebagai pengendali alat penggerak motor DC. Program akan menerima input yang kita masukkan dan akan mengirimkan sinyal tersebut ke alat penggerak motor DC. 3. Kasis robot, yaitu bodi dari robot itu sendiri. Di bagian ini akan diletakkan motor yang dikendalikan oleh penggerak motor DC dan motor tersebut akan menggerakkan roda yang akan membuat robot berjalan. Tiga sistem individual ini akan saling bekerja sama untuk membentuk sistem kontrol untuk robot berjalan ini. Masing-masing sistem ini menggunakan penghubungnya masing-masing untuk dapat ‘berkomunikasi’ dengan yang lainnya. Dari program ke alat penggerak motor DC, digunakan konektor male DB25, yaitu konektor LPT ke periferal lain. Sedang dari penggerak motor DC ke kasis robot dihubungkan dengan empat kabel untuk menggerakkan dua motor, masing-masing motor dua kabel. Untuk hubungan sistem kontrol robot ini, lebih jelasnya dapat dilihat pada skema gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema kerja Robot Berjalan 3.1. Analisa Alat Penggerak Motor DC Rangkian menggunakan komponen-komponen sederhana berupa transistor, resistor dan relay. Alat ini mempunyai sistem kerja yang cukup sederhana, karena tidak menggunakan motor servo ataupun motor stepper. Pada dasarnya, alat ini berfungsi untuk mengatur arah gerak motor sesuai keinginan kita, secara ClockWise(CW) atau CounterClockWise(CCW). Jadi kita harus dapat mengatur sisi ground dan +12 (Power motor) agar dapat bertukar posisi dengan memanfaatkan sinyal high dan low, yang diberikan oleh program melalui LPT. Gambar 3.2 Skema rangkaian penggerak motor DC Transistor pada rangkaian berfungsi sebagai saklar yang akan mengalirkan arus dari collector ke emitor bila ada arus di basis. Resistor berfungsi sebagai tahanan standar, sekedar mengurangi arus ke basis. Sedangkan yang berperan pada rangkaian ini adalah relay, sebagai saklar yang mengatur hubungan +12v dan ground ke motor. Relay yang digunakan adalah normaly open, dan dihubungkan ke ground, jadi pada keadaan non-aktif, relay akan menghubungkan motor pada kedua sisinya dengan ground. Sedangkan motor yang digunakan adalah motor DC tipe CW dan CCW. Gambar 3.2. menjelaskan cara kerja rangkaian. Kaki 2, 3, 4, dan 5 pada LPT menjadi sinyal penggerak motor, bisa bernilai low (0v) atau high (+ 3v). Sinyal high akan mengaktifkan transistor(T1,T2-motor kiri dan T3,T4 untuk motor kanan), yang pada rangkaian ini berfungsi sebagai saklar untuk kemudian mengalirkan arus pada relay yaitu ketika ada arus pada basis, maka transistor akan mengalirkan arus dari Colector ke Emitor, membuat relay aktif, dan menghubungkan +12v ke motor. Dengan mengatur ke-4 sinyal input pengendali tersebut, kita bisa mengatur arah putaran motor, apakah CW maupun CCW. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1. Sinyal dari data 2 dan 3 berperan untuk mengatur motor kiri(M1), dan sinyal dari data 3 dan 4 berfungsi mengatur motor kanan(M2). Tabel 3.1. Sinyal data paralel yang diberikan dan hasilnya pada motor Data 2 Data 3 Data 4 Data 5 Hasil Motor kiri (CW) Motor kanan(CCW) 0 0 0 0 Stop Stop 0 0 0 1 Stop CW 0 0 1 0 Stop CCW 0 0 1 1 Stop Stop 0 1 0 0 CCW Stop 0 1 0 1 CCW CW 0 1 1 0 CCW CCW 0 1 1 1 CCW Stop 1 0 0 0 CW Stop 1 0 0 1 CW CW 1 0 1 0 CW CCW 1 0 1 1 CW Stop 1 1 0 0 Stop Stop 1 1 0 1 Stop CW 1 1 1 0 Stop CCW 1 1 1 1 Stop Stop Tabel di atas menyimpulkan, untuk keadaan satu motor, sinyal 00 dan 11 akan menyebabkan motor non-akftif/stop. Hal ini disebabkan karena kedua sisi motor terhubung hanya ke ground atau ke +12 saja. Sedangkan sinyal 10 menyebabkan motor bergerak sesuai keadaan normalnya (Motor CW bergerak CW dan motor CCW bergerak CCW). Dan terakhir, sinyal 01 menyebabkan motor bergerak berlawanan dari keadaan normalnya (motor CW bergerak CCW dan motor CCW bergerak CW). 3.2. Analisa Program 3.2.1. Penggunaan Delphi Pengembangan program peranti lunak pengendali motor DC untuk Robot berjalan ini menggunakan lingkungan pengembangan Bordland Delphi Ver 7.0. Pada landasan teori kami jadikan Turbo Pascal sebagai landasan teori pemrograman, hal ini karena bahasa Pascal adalah dasar dari bahasa pemrograman Delphi. Mereka memiliki kebanyakan sintaks bahasa yang mirip, perbedaannya hanya terletak pada Object Oriented Programming dan Graphical User Interface (GUI) pada Delphi yang tidak dimiliki oleh Pascal. Karena dua alasan inilah kami menggunakan Delphi daripada Pascal. Dengan Delphi, akan lebih mudah bagi kami untuk menciptakan sebuah program yang user friendly. Diluar semua keunggulan Delphi, ternyata Delphi tidak memberikan perintah dasar untuk mengendalikan sebuah port bila diketahui alamat memorinya. Untuk itu digunakan prosedur yang memanfaatkan bahasa assembler, menggantikan perintah PORT[$address] := const; yang sebelumnya terdapat pada Pascal. Kemudian prosedur ini dapat dipanggil setiap program membutuhkan pengendalian Port. Lebih jauh mengenai bagian prosedur assembler ini akan dijelaskan pada sub-bab 3.2.3. 3.2.2. Analisa Program Inti program kami adalah menggunakan delapan tombol arah untuk mengendalikan roda robot berjalan. Masing-masing tombol akan memberikan perintah tertentu pada port LPT untuk kemudian menghasilkan gerakan yang diinginkan. Representasi dari delapan tombol tersebut adalah sebuah file Macromedia Flash yang menjadi interface dari program kami. Delphi kemudian akan menangkap variabel flag dari kedelapan tombol tersebut. Bila flag dari salah satu tombol bernilai satu, maka akan dijalankan prosedur sesuai dengan tombol yang ditekan. Sesuai dengan tabel 3.1. , ada delapan keadaan yang kita pakai. Berikut adalah tabel kedelapan keadaan yang dipakai beserta perintah pin yang dipakai. Tabel 3.2. Delapan arah Robot dan Perintah program Motor Hasil pergerakan robot Perintah yang dipakai Kiri Kanan CW CCW Maju Outport(888,10) CCW CW Mundur Outport(888,5) CW CW Rotasi CW Outport(888,9) CCW CCW Rotasi CCW Outport(888,6) CW Stop Kanan maju Outport(888,8) CCW Stop Kiri mundur Outport(888,4) Stop CCW Kiri Maju Outport(888,2) Stop CW Kiri Mundur Outport(888,1) Stop Stop Berhenti Outport(888,0) Ketika tombol ditekan, yaitu keadaan mousedown pada tombol, variabel flag pada tombol tersebut akan bernilai satu, yang kemudian akan ditangkap oleh delphi yang kemudian akan menjalankan prosedur sesuai dengan flag yang dimasukkan, perintah outport sesuai dengan tabel 3.2. di atas. Sedangkan pada keaadan/event MouseUp pada tiap tombol port LPT direset datanya menjadi 0 (robot berhenti). Agar lebih jelasnya, listing program dapat dilihat pada lampiran. 3.2.3. Prosedur Asembler Pengendali Port LPT Seperti telah dijelaskan terdahulu bahwa delphi tidak memiliki perintah port[address]:=const; sebagaimana halnya Pascal, sesuai dengan landasan teori. Untuk mengendalikan port pada Delphi sebenarnya terdapat dua cara. Cara pertama adalah dengan menggunakan component library yang telah ada. Component library adalah kumpulan objek yang dapat dipakai pada form Delphi. Namun masalahnya component library ini tidak diberikan secara langsung oleh paket Delphi ketika menginstall, sehingga cara ini cukup merepotkan karena kita harus mencari dahulu component library ini. Adapun cara ini tidak akan dibahas lebih jauh karena kami bahkan belum sempat bereksperimen mengendalikan LPT port dengan cara ini. Kelebihan bahasa Delphi dan Pascal salah satunya adalah dapat merngintegrasikan bahasa assembler ke dalam source codenya. Kelebihan inilah yang kami manfaatkan untuk mengendalikan port LPT dari Delphi, yang juga merupakan cara kedua. Dengan membuat sebuah prosedur berbasis assembler, kita dapat membuat sistem pengendalian yang praktis. Berikut adalah prosedur yang dipakai untuk menggantikan perintah port[] pada Pascal : procedure outport(port:longint;data:integer); begin asm //mulai bahasa assembler push ax //tekan stack ax push dx //tekan stack dx mov ax,data // ax = data mov dx,port // dx = port out dx,ax //Keluarkan data! pop dx // kembalikan ax pop ax // kembalikan dx end; end; Langkah pertama dalam prosedur adalah mendorong ax dan dx (sekedar berjaga seandainya ax dan dx dipakai oleh sistem) dengan perintah push. Dilanjutkan dengan mengisi ax dan dx dengan parameter prosedur, dalam hal ini data pada ax dan port pada dx dengan perintah mov. Lalu dengan perintah out kita mengeluarkan nilai yang terdapat pada nilai parameter data ke port pada alamat parameter port. Dan terakhir kita mengembalikan nilai yang terdapat di ax dan dx dengan perintah pop. Bila pada Pascal kita menggunakan alamat 378h, maka sama halnya untuk nilai parameter port disini kita menggunakan nilai 888, yaitu 378h dalam desimal. Sedangkan untuk parameter data, bisa dibuka kembali pada landasan teori, aturan yang digunakan sama halnya dengan perintah port[], sehingga bisa dikatakan bahwa perintah port[$378]:=16; pada Pascal identik dengan outport(888,16); pada program kami. 3.2.4. Penggunaan Macromedia Flash Sebagai Interface dan Komunikasinya dengan Delphi. Macromedia Flash, seperti yang telah dituturkan pada landasan teori ialah program yang dapat mengintegrasikan multimedia, seperti animasi grafis, suara, dan actionscript yang berfungsi menambah keinteraktifan dari sebuah file Flash sendiri. Uniknya, selain dari semua itu, Flash dapat saling berkirim nilai variabel dengan program luar yang memakainya (Delphi, VB, Java, dll). Dalam hal ini tentu saja kami akan membahas komunikasi antara Delphi dengan Flash. Alasan kami menggunakan Macromedia Flash untuk keinteraktifan sistem perangkat lunak kami. Akan tampak sangat membosankan apabila tampilan program kami hanya memunculkan delapan tombol arah panah sebagai penggerak robot kami. Untuk itu kami menambahkan beberapa animasi untuk memberi keterangan pergerakan robot ketika tombol tertentu ditekan. Animasi tersebut akan muncul ketika tombol dilewati oleh mouse. Cara delphi mengkomunikasikan diri dengan flash sebagai salah satu component di delphi cukup sederhana. Pada component Flash terdapat properti .GetVariable, berfungsi sebagai function dengan sintaks sebagai berikut : ShockwaveFlash.Getvariable(’FlashVarName’); Dimana FlashVarName adalah nama variabel yang ingin diambil nilainya dari Macromedia Flash. Ide utama dari program adalah memanfaatkan Timer untuk mengambil variabel flag dari Flash dalam satuan waktu terkecil (1 ms), karena Flash tidak bisa mengirim variabelnya ke delphi secara otamatis melainkan Delphilah yang harus aktif untuk menangkap variable pada flash apabila ada perubahan, dalam hal ini flag variable dari delapan tombol arah. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.3. Gambar 3.3 Gambaran kerja komunikasi Delphi - Flash 3.3. Analisa Mekanis Robot kami mempunyai 6 buah roda penggerak yang terpisah, 3 untuk masing-masing sisi. Roda tengah di masing-masing sisi dikendalikan oleh sebuah motor DC. Kami rancang demikian supaya robot dapat berputar pada porosnya. Robot kami dapat bergerak maju, mundur, ke kiri dan ke kanan. Adapun untuk pergerakan membeloknya kami mengambil prinsip sebuah tank, sehingga didapat pergerakan ke 8 arah yang berbeda, yaitu maju, maju belok ke kanan, maju belok ke kiri, belok kanan tajam, belok kiri tajam, mundur, mundur belok kiri, dan mundur belok ke kanan. Belok kanan tajam dan kiri tajam merupakan perutaran pada porosnya tetapi tidak 100 % sempurna pada porosnya. Hal ini disebabkan karena prinsip motor dimana kecepatan berputar maju dan mundurnya tidak sama, kecepatan mundur lebih lambat dibanding kecepatan maju(prinsip dasar motor DC normal). Gerak robot kami cukup cepat karena kami mnggunakan motor DC 12 volt, sehingga kadang-kadang terjadi kesulitan ketika ingin membelokkan robot secara tepat. Sebenarnya kecepatan robot kami dapat diperlambat dengan menggunakan gear untuk bekerja seperti sebuah katrol, tapi kami tidak menggunakannya dikarenakan kami cukup kesulitan untuk memposisikan motor DC tersebut di kasis agar gear motor saling bersentuhan dengan gear roda. Kami juga kesulitan untuk mendapatkan gear yang tepat, sehingga motor kami hubungkan langsung dengan roda tengah robot. Karena yang bergerak hanya roda tengah (roda yang lain hanya sebagai penyetabil rangkaian), maka robot kami juga mempunyai kesulitan ketika bertemu tanjakan atau melalui gundukan kecil. Ini disebabkan karena ketika menanjak roda depan akan terangkat lebih dulu dan juga menyebabkan roda tengah terangkat sehingga roda tengah tidak meyentuh permukaan. 3.4. Kinerja Alat Tabel 3.3. Tombol pada program dan hasil pergerakan Tampilan Tombol pada Program Hasil Gerakan Tampilan Tombol pada Program Hasil Gerakan DAFTAR PUSTAKA [1]. Anonim, Modul Tutorial Praktikum Elektronika Dasar 1, Lab. Elektronika Dasar - Universitas Gunadarma, Depok, 2002 [2]. Arianto Widyatmo, Haryono Eduard, & Fendy, Belajar Mikroprosesor-Mikrokontroler melalui Komputer PC, Edisi I, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1994 [3]. Didik Wijaya, Tip & Trik Macromedia Flash 5.0 dengan ActionScript, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2001 [4]. MADCOMS, Seri Penduan Pemrograman Borland Delphi 7 (Jilid 1), Edisi I, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2002 [5]. Stallings, William, Komunikasi Data dan Komputer : Dasar-dasar Komunikasi Data, Edisi I, Salemba Teknika, Jakarta, 2001 [6]. URL : http://electronics.howstuffworks.com/motor.htm, 1998 [7]. URL : http://www.srl.gatech.edu/education/ME3110/design-reports/RSVP/DR4/catalog/motors.htm, 1997

KEGIATAN PENULISAN DI PERGURUAN TINGGI

Kegiatan Penulisan di Perguruan Tinggi Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisah dalam seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, karena diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalami mengenai topik yang ditulisnya. Beberapa keuntungan dari pelaksanaan penulisan: 1.Dengan menulis kita lebih mengenali kemampuan potensi diri dan mengetahui batas kemampuan tentang suatu topik. 2. Melalui menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan melalui membandingkafakta – fakta yang tidak pernah dilakukan. 3. Kegiatan menulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi tentang topik yang akan ditulis. 4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat, dengan demikian dapat menjelaskan permasalahan yang belum jelas. 5. Menulis akan dapat meninjau serta menilai gagasan secara objektif. 6. Dengan menulis akan mempermudah memecahkan permasalahan, yaitu menganalisis secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret. 7. Dapat mendorong belajar secara aktif. 8. kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan berpikir serta berbahasa secara tertib. Tulisan yang baik mempunyai ciri: bermakna, jelas/lugas,merupakan kesatuan yang bulat,singkat dan padat serta memenuhi kaidah kebahasaan dan harus bersifat komunikatif. Untuk menghasilkan tulisan seperti diatas harus memiliki pengetahuan apa yanga akan ditulis juga bagaimana menuliskannya, isi karangan dan asfek –asfek kebahasaan serta tehnik penulisan. 2. Menulis Sebagi Proses Kegiatan menulis ialah suatu proses penulisan dengan beberapa tahap yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Dalam penulisan karangan yang panjang seperti makalah penelitian, laporan akhir semester,tesis dsb tahap itu terpisah secara lebih jelas. a. Tahap prapenulisan Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan yaitu: 1. Menentukan topiknya. dengan pengamatan atau dari imajinasi sendiri ,karangan ilmiah harus mengenai fakta dan memilih topik perlu diperhatikan beberapa persaratan. 2. Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup pembicaraan 3. Menentukan bahan atau materi penukisan,macamnya,beberapa luasnya dan dari mana diperoleh. 4. Menyusun kerangka karangan b. Tahap penulisan Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatau karangan yang utuh, diperlukan bahasa dan menguasai kata kata yang akan mendukung gagasan yang dipahami pembaca. dan berikut tahapan-tahapanya: 1. Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan 2. Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan 3. Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan 4. Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran

Senin, 06 Juni 2011

pasar malam yang menyenangkan

Ini dia pasar yg selalu menjadi andalan masyarakat dari berbagai kalangan, yang bernama pasar malam . sebelum masuk ke pembahasan sebaiknnya kita mengetahui apa itu definisi pasar. Night Market atau Pasar malam yaitu pasar yang transaksinya dilakukan pada malam hari. Semua jenis barang dagangan atau jasa diperjualbelikan di sini. Pasar malam biasanya sangat akrab dengan atraksi pariwisata penting di negara-negara sub-tropis dan tropis, ini berhubungan dengan suhu udara di malam hari yang tidak begitu dingin dibandingkan dengan wilayah beriklim dingin. Pasar malam sangat lazim terdapat di Hong Kong, Taiwan dan juga Asia Tenggara.
Sebenarnya nama dan asal mula pasar malam sudah ada pada zaman Dinasti Sui di Tiongkok kuno. Pada zaman tersebut,pasar sangat diatur secara ketat oleh kekaisaran. Pasar malam pertama tercatat di Chang'an, yang merupakan kota terbesar di zaman tersebut. Dari Chang'an, pasar malam kemudian meluas ke beberapa kota besar lainnya seperti Kaifeng, Luoyang dan Yangzhou.

Sampai pada tahun 965 di zaman Dinasti Song, kekaisaran menghapuskan larangan berdagang setelah tengah malam. Di Kaifeng muncul pasar malam yang diadakan sampai pagi hari. Pasar malam seperti ini dikenal dengan istilah pasar hantu. Kebiasaan ini kemudian membudaya dan menyebar ke kota-kota lainnya di seluruh Tiongkok.
Senang dengan hiburan masyarakat Indonesia, unik menurut saya.

Jumat, 03 Juni 2011

Pasar Beringharjo

Pasar tradisional yang terletak di Jl. Jend A. Yani Kawasan Malioboro, Yogyakarta Wilayah Pasar Beringharjo yg terdapat di kota yogyakarta ini mulanya adalah deretan atau sekumpulan hutan beringin.
Beringharjoadalah salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi. Setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.Asal muasal dari pada nama 'Beringharjo' sendiri itu adalah pemberian Hamengku Buwono IX, Kemudian ratusan tahun selanjutnya yaitu pada tahun 1925, tempat tersebut menjadi tempat transaksi ekonomi yang memiliki bangunan permanen. adalah arinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Sekarang, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan dan lengkap.

Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah utara bagian depan, dapat dilihat brem bulat dengan tekstur lembut dan krasikan seperti dodol dari gula jawa, tepung beras dan sisihan wijen. Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual masih hangat dan kue basah seperti hung kwe dan nagasari. Sementara bagian belakang umumnya menjual panganan yang tahan lama seperti ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang.sedangkan sebelah barat adalah tempat berbagai jajanan pasar dijual dan di jajakan.

Beringharjo merupakan salah satu tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkapdan strategis. Setiap harinya pedagang di sini pun membawa pulang hasil yang lumayan dengan omset yg menarik setiap bulannya.


(Sumber gambar by google)


Disekitarnya terdapat berbagai macam makananan dan minuman yg sayang untuk anda lewatkan. pasar ini resmi tutup pukul 17.00 WIB namun itu adalah formalitas saja adapun sampai malam pun pasar ini tetap setia menemani para pencinta belanja yg haus mata ataupun yg hanya sekadar melihat-lihat saja.

Rabu, 25 Mei 2011

Tugas akhir Teori Organisasi Umum

Konsep Diri Saya Tentang Keterbukaan
Tugas Teori Organisasi Umum 2
No. 1
Coba anda jelaskan konsep diri anda tentang keterbukaan pada skala berapa? dari skala -10 (tertutup) s/d 10 (terbuka)
Saya ada pada skala 8. Saya termasuk orang yang terbuka kepada siapapun, terutama teman terdekat saya. Apabila saya mengalami masalah atau mengalami suatu kejadian yang saya anggap penting, pasti saya akan bercerita kepada teman terdekat saya bahkan ke orang tua saya sekalipun terutama mama.
Biasanya saya juga selalu menjelaskan hal yang akan saya ceritakan tersebut secara detail. Saya salah satu tipe orang yang menyukai suatu keterbukaan. Karena bagi saya, keterbukaan itu adalah salah satu cara untuk saling berkomunikasi dengan baik dan juga hal tersebut termasuk kejujuran yang apa adanya. Karena dengan terbuka, kita pasti akan jujur dengan apa yang kita ceritakan ataupun yang kita jelaskan. Karena saya juga termasuk tipe orang yang sangat menjunjung tinggi arti sebuah kejujuran, terutama di dalam suatu hubungan pertemanan dan lainnya. Dengan terbuka dan jujur, kita akan tenang dan nyaman dalam menjalani sebuah hidup. Semua itu juga yang akan membuat hidup kita lebih bermakna serta bahagia.
Point -2 nya yaitu, ada di suatu hal saya tidak terlalu terbuka. Yaitu apabila berhubungan dengan sesuatu yang sangat pribadi dan tidak pantas untuk diceritakan ke orang lain, bahkan ke orang terdekat sekalipun. Tapi hal itu sangat jarang terjadi pada saya, dan sangat jarang saya alami.


Konteks Belajar dan Kuliah Saya Menurut Pendapat Teman
Tugas Teori Organisasi Umum 2
No. 2
Coba anda tanya ke teman anda ( 2 orang ) tentang perilaku anda dan konteks belajar-kuliah anda?
Saya sudah menanyakan pertanyaan ini kepada ke dua orang teman terdekat saya di kelas, kedua orang tersebut yaitu Dipa dan Hendro (si Botak) . Mereka adalah teman saya di kelas 2KA11.
Inilah pendapat mereka tentang saya : yang saya langsung catat dan ingat tanpa menambahkan ataupun mengurangi apa yang mereka berdua ucapkan.
Dipa : “Menurut gua , lo itu orangnya penyayang yan, kuliah tidak pernah bolos, kalo kuis sering dapet nilai bagus tanpa mencontek dan tanpa bocoran, pandai ngaji juga, banyak disukai oleh wanita, rajin solat tetapi hanya saja perlu ditingkatkan lagi semangat belajar nya jangan sampai terpengaruh dunia luar.
Hendro : “Pendapat saya sih, lo itu termasuk teman yang baik yan terhadap teman lainnya dan rajin dalam kuliah mengerjakan tugas, suka juga ngajarin kalo ada yg ga bisa ngerjain soal yg sulit, perfect deh”.

Pengertian Teori X dan Y Dari Sisi Kepemimpinan
Tugas Teori Organisasi Umum 2
No. 3
Jelaskan konsep teori x dan y dari sisi kepemimpinan?
Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregor
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah :
- Tidak menyukai bekerja
- Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah
- Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
- Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
- Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
- Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
- Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
- Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
- Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
Dengan memahami asumsi dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Opini: “Menurut saya teori X itu memang sangat sesuai dengan apa yang dialami kebanyakan orang saat ini, tetapi yang seharusnya kita terapkan dengan baik yaitu teori Y. Karena sudah sepantasnya, jika kita bekerja pada suatu tempat, kita tidak hanya menginginkan hasil yang tinggi tanpa kerja keras yang berat sesuai dengan yang kita dapatkan. Kita harus menyeimbangkan antara kedua hal tersebut agar kita bisa menjadi seorang yang mendapatkan hasil tinggi dengan kerja keras setimpal dengan apa yang kita kerjakan. Dengan itu kita akan lebih baik dalam menjalani kehidupan ini sebagai seorang pekerja sesuai dengan teori tersebut.”
Kumpulan Teori Motivasi
Tugas Teori Organisasi Umum 2
No. 4
Coba anda browsing tentang teori motivasi? dan buat tulisan kecil tentang teori tersebut
- Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
- Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
- Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.
- Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik
- Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :
Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;
Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;
Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.
- Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.
- Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.
- Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.
Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.
- Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
Pengertian Kepemimpinan Demokratis dan Otokratis
Tugas Teori Organisasi Umum 2
No. 5
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demokratis dan otokratis?
Kepemimpinan dibagi ke beberapa jenis, salah satunya menurut gaya kepemimpinannya. Yaitu diantaranya adalah:
- Gaya Kepemimpinan Otokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
sumber: www.organisasi.org, akhmadsudrajat.wordpress.com, www.docstoc.com
diadimulia.

Jumat, 08 April 2011

DEFINISI MANAJER, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN

DEFINISI MANAJER.

Manajer merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi dengan mengendalikannya. Dengan demikian seorang ahli yaitu Mintzberg menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain. Selain itu seorang manajer mempunyai peranan penting dalam menjalan suatu organisasi bahkan seorang manajer harus mempunyai keterampilan agar suatu organisasi yang dipimpin berjalan baik.

DEFINISI ORGANISASI

Organisasi diambil dari bahasa yunani yaitu organon atau alat yang merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
maka dari itu bahwa sebuah organisasi harus mempunyai unsur-unsur yaitu partisipasi, kesediaan, dan tanggung jawab yang tinggi.

Menurut beberapa pakar definisi organisasi yaitu


a,Stoner mengatakan organisasi merupakan pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

b.James D. Mooney mengemukakan organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

c.Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

d.Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi merupakan satu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

DEFINISI KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan mempunyai definisi yaitu suatu proses yang memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi . Seorang pemimpin haruslah mempunyai kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas yang tinggi itulah yang akan mempengaruhi seorang pemimpin akan berhasil atau tidaknya dalam bertugas.



(sumber gambar by google)

tingkatan manajemen

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.


Manajemen berdasarkan tingkatannya yaitu


1.Manajer puncak
2.Manajer tingkat menengah
3.Manajer operasional


1.Manajemen operasional adalah manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. biasa disebut (supervisor),manajer departemen , manajer area, manajer kantor, .atau manajer shift

2.Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer operasional dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,manajer divisi.atau manajer pabrik

Manajemen puncak (top management)atau executive officer,ini adalah tingaktatan manajemen yang bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh jabatan top manajemen antara lain ; Chief Financial Officer,Chief Executive Officer, Chief Information Officer.

itulah beberapa tingkatan manajemen, selamat membaca semoga bermanfaat